Melodi Kucing [PART.1]

   Bintang-bintang bertebaran di langit menemani bulan yang indah. Asrama putri tampak sepi karena semua murid sudah harus tidur sejak pukul sembilan tadi. Namun Rena masih belum bisa tidur. Murid kelas delapan di Sumato Junior High School ini tampak asik sendiri ditemani smartphone kesayangannya.

   Rena berjalan menuju balkon kamarnya seraya menatap bintang. Sepertinya Rena masih bingung karena kejadian tadi pagi. Mimi, kucingnya ditemukan tak bernyawa di lorong belakang Gedung Matematika, Lorong yang jarang sekali dikunjungi semua siswa. Maklum, bukan hanya lorong yang berada paling pojok itu berada di Gedung Matematika, pelajaran yang kurang disukai kebanyakan siswa. Tapi anehnya, ada bekas cekikan di leher Mimi. Siapa yang berani melakukan itu? Apa motif pembunuhan itu?

   "Ren, kok belum tidur?" tanya Yuka. "Eh, nggak kok," jawab Rena. "Soal Mimi ya? Sudah, jangan terlalu dipikirkan. Besok ada kelas musik, kamu kan vokalis utama kalau tidak istirahat nanti kamu sakit," nasihat Yuka. "Iya, ayo kita tidur," ucap Rena.

   

   Pagi ini adalah pagi yang cerah sekali. Namun SJHS kembali digencarkan dengan matinya dua kucing liar di tempat yang sama seperti tragedi Mimi kemarin. Sungguh aneh. Korbannya lagi-lagi adalah kucing. Ada apa dengan kucing?

  Setelah pelajaran sejarah yang membosankan, siswa kelas 8 segera menuju ke kelas musik. Kelas musik dibagi menjadi dua kelas lagi, ada kelas musik moderen dan musik klasik. Rena lebih memilih musik moderen bersama Yuka. "Easy come, easy go, that just how you live..." Rena menyanyikan lagu Grenade yang dipopulerkan Bruno Mars. "Rena tadi menyanyi-nya kurang maksimal. Ada apa?" tanya Ms.Fuji. "Enggak kok Miss. Cuma agak kurang enak badan aja," jawab Rena. "Oh, ya sudah banyak-banyak istirahat ya," "iya Miss,"

   "Aaaa!"teriak seseorang dari kamar 13. Begitu pintar kamar dibuka, tampak Liza dengan wajah pucat melihat kucingnya, Soji sudah terkapar tak berdaya. Namun kini ada surat yg ditulis dengan darah.

==========================

|||                                                                  |||

||| Kucing hanyalah pembawa sial!  |||

|||                                                                  |||

==========================

  Kira-kira siapa yang menulis itu? Apa maksud dan tujuannya?

(Nantikan kelanjutannya di entri selanjutnya ^^)

Melodi Kucing [PART.1]

   Bintang-bintang bertebaran di langit menemani bulan yang indah. Asrama putri tampak sepi karena semua murid sudah harus tidur sejak pukul sembilan tadi. Namun Rena masih belum bisa tidur. Murid kelas delapan di Sumato Junior High School ini tampak asik sendiri ditemani smartphone kesayangannya.

   Rena berjalan menuju balkon kamarnya seraya menatap bintang. Sepertinya Rena masih bingung karena kejadian tadi pagi. Mimi, kucingnya ditemukan tak bernyawa di lorong belakang Gedung Matematika, Lorong yang jarang sekali dikunjungi semua siswa. Maklum, bukan hanya lorong yang berada paling pojok itu berada di Gedung Matematika, pelajaran yang kurang disukai kebanyakan siswa. Tapi anehnya, ada bekas cekikan di leher Mimi. Siapa yang berani melakukan itu? Apa motif pembunuhan itu?

   "Ren, kok belum tidur?" tanya Yuka. "Eh, nggak kok," jawab Rena. "Soal Mimi ya? Sudah, jangan terlalu dipikirkan. Besok ada kelas musik, kamu kan vokalis utama kalau tidak istirahat nanti kamu sakit," nasihat Yuka. "Iya, ayo kita tidur," ucap Rena.

   

   Pagi ini adalah pagi yang cerah sekali. Namun SJHS kembali digencarkan dengan matinya dua kucing liar di tempat yang sama seperti tragedi Mimi kemarin. Sungguh aneh. Korbannya lagi-lagi adalah kucing. Ada apa dengan kucing?

  Setelah pelajaran sejarah yang membosankan, siswa kelas 8 segera menuju ke kelas musik. Kelas musik dibagi menjadi dua kelas lagi, ada kelas musik moderen dan musik klasik. Rena lebih memilih musik moderen bersama Yuka. "Easy come, easy go, that just how you live..." Rena menyanyikan lagu Grenade yang dipopulerkan Bruno Mars. "Rena tadi menyanyi-nya kurang maksimal. Ada apa?" tanya Ms.Fuji. "Enggak kok Miss. Cuma agak kurang enak badan aja," jawab Rena. "Oh, ya sudah banyak-banyak istirahat ya," "iya Miss,"

   "Aaaa!"teriak seseorang dari kamar 13. Begitu pintar kamar dibuka, tampak Liza dengan wajah pucat melihat kucingnya, Soji sudah terkapar tak berdaya. Namun kini ada surat yg ditulis dengan darah.

==========================

|||                                                                  |||

||| Kucing hanyalah pembawa sial!  |||

|||                                                                  |||

==========================

  Kira-kira siapa yang menulis itu? Apa maksud dan tujuannya?

(Nantikan kelanjutannya di entri selanjutnya ^^)